Sedangkan Kyung Joon, perasaannya
berubah horror dan aneh, pasalnya semua orang yang ia temui di rumah
sakit itu tiba-tiba saja memberikan salam dan rasa hormat kepadanya.
Perasaan horror dan aneh yang Kyung Joon rasakan, bertambah mencekam
ketika ia melihat poster besar Yoon Jae tertempel di setiap dinding
rumah sakit.
Sedangkan
Kyung Joon, perasaannya berubah horror dan aneh, pasalnya semua orang
yang ia temui di rumah sakit itu tiba-tiba saja memberikan salam dan
rasa hormat kepadanya.
Perasaan
horror dan aneh yang Kyung Joon rasakan, bertambah mencekam ketika ia
melihat poster besar Yoon Jae tertempel di setiap dinding rumah sakit.
Spontan,
Kyung Joon menutupi poster itu berharap semua orang engga melihatnya.
Cara kedua, ia menutupi sebagian wajahnya dan berlari kecil dari sudut
tembok satu ke tembok lain berharap engga ada seorang pun yang
mengenalnya.
Berhasillah, Kyung Joon-Yoon Jae masuk ke dalam toilet rumah sakit. Dan entah sudah ke berapa kalinya, ia menemukan poster jumbo Yoon Jae yang tertempel di dinding toilet. Yaks.
Berhasillah, Kyung Joon-Yoon Jae masuk ke dalam toilet rumah sakit. Dan entah sudah ke berapa kalinya, ia menemukan poster jumbo Yoon Jae yang tertempel di dinding toilet. Yaks.
Kali
ini, Kyung Joo memperhatikan poster itu, memperhatikannya lamaa, dan
kemudian mencoba menirukan cara Yoon Jae tersenyum. Tapi, iugh.. Bukan
senyum hangat yang wajahnya hasilkan, malah senyum aneh penuh derita
yang Kyung Joon dapat.
Sekeluarnya
dari toilet, Kyung Joon mencoba menghindari siapapun yang ia temui.
Sampai ia bertemu dengan teman-teman dokter lainnya. Kali ini, Kyung
Joon-Yoon Jae engga bisa berbuat apa-apa, kecuali menyapa teman-teman
Yoon Jae dengan logat dan raut wajah aneh.
Saat
Kyung Joon-Yoon Jae ditanya kenapa ia engga masuk kerja, Kyung Joon
dengan cepat menjawab bahwa alergi jamurnya kambut. Se Young langsung
khawatir mendengar Kyung Joo sakit.
Se Young menyentuh kening Kyung Joon-Yoon Jae untuk memeriksa suhu tubuh Kyung Joon. Seperti menyimpan rahasia, Se Young berkata pada Kyung Joo-Yoon Jae, apa Kyung Joon-Yoon Jae masih menyimpan benda pemberian dari Se Young, kalau begitu Kyung Joon-Yoon Jae sebaik memakai benda itu di saat-saat sakit seperti ini, ucap Se Young tanpa tau bahwa orang yang tengah diajaknya berbicara adalah Kyung Joo, bukan Yoon Jae.
Se Young menyentuh kening Kyung Joon-Yoon Jae untuk memeriksa suhu tubuh Kyung Joon. Seperti menyimpan rahasia, Se Young berkata pada Kyung Joo-Yoon Jae, apa Kyung Joon-Yoon Jae masih menyimpan benda pemberian dari Se Young, kalau begitu Kyung Joon-Yoon Jae sebaik memakai benda itu di saat-saat sakit seperti ini, ucap Se Young tanpa tau bahwa orang yang tengah diajaknya berbicara adalah Kyung Joo, bukan Yoon Jae.
Sikap
Se Young bertambah aneh ketika ia menggenggam tangan Kyung Joon-Yoon
Jae. Kyung Joon langsung bergidik disentuh seperti itu oleh ahjumma
seperti Se Young.
Untung saja, Da Ran segera datang. Da Ran memanggil Kyung Joon-Yoon Jae, “Yoon Jae-ssi!!” ia menghampiri Kyung Joon-Yoon Jae, tapi mulut Da Ran engga berhenti-berhentin mengoceh pelan seolah memarahi Kyung Joon karena ia berkeliaran. Haaaha.
Untung saja, Da Ran segera datang. Da Ran memanggil Kyung Joon-Yoon Jae, “Yoon Jae-ssi!!” ia menghampiri Kyung Joon-Yoon Jae, tapi mulut Da Ran engga berhenti-berhentin mengoceh pelan seolah memarahi Kyung Joon karena ia berkeliaran. Haaaha.
Da
Ran langsung saja menarik Kyung Joon-Yoon Jae dari hadapan
teman-temannya. Ia membawa Kyung Joon-Yoon Jae ke ruangan milik Yoon
Jae.
Saat bertanya alasan Kyung Joon berada di rumah sakit ini, Kyung Joon-Yoon Jae menjawab, “Apa aku salah? Aku hanya ingin melihat kondisi tubuhku saja.” Ucap Kyung Joon.
Saat bertanya alasan Kyung Joon berada di rumah sakit ini, Kyung Joon-Yoon Jae menjawab, “Apa aku salah? Aku hanya ingin melihat kondisi tubuhku saja.” Ucap Kyung Joon.
Da
Ran mengetahui kesalahannya, Kyung Joon-Yoon Jae datang ke rumah sakit
hanya untuk melihat tubuhnya tapi Da Ran malah memarahinya. Sigh, Da
Ran, kitty Kyung Joon is really pity. Kyung Joon juga engga lupa buat
memberitahukan Da Ran tentang ‘sentuhan’ aneh Se Young beberapa waktu
lalu. Kyung Joon melaporkannya pada Da Ran, “Ada sesuatu yang aneh
tentang ahjumma itu.” Ucap Kyung Joon. “Sentuhannya benar-benar
berbeda.”
Oh,
LOL.. Bukan sentuhan ahjumma itu yang aneh, tapi masa-masa pubertas
Kyung Joon yang merangsang ‘sentuhan ahjumma’ itu secara berlebihan,
jawab Da Ran. Kyung Joon yang mendengarnya langsung merespon dengan
risih ucapan Da Ran. Da Ran tau apa tentang seorang pria. Ke ke..
Bosan
dengan semua ceramah yang diberikan Da Ran, Kyung Joon merebahkan
dirinya di kasur di ruangan itu. Oh, that’s Yoon Jae, pikir Da Ran.
Dengan mengenakan almamater dokter dan merebahkan diri di atas kasur
milik Yoon Jae, Kyung Joon benar-benar terlihat seperti Yoon Jae.
Buat
memastikannya, Da Ran meminta Kyung Joon untuk mengulurkan tangan. Da
Ran menerima uluran tangan Kyung Joon, ia menggenggam tangan itu. Da Ran
menggenggam tangan Kyung Joon sama seperti saat ia tengah menggenggam
tangan Yoon Jae. Tapi beda.
Tangan Yoon Jae hangat, sedangkan tangan yang tengah ia genggam saat ini begitu dingin. “Tangan yang hangat mencerminkan hati yang hangat juga. Hatimu pasti begitu dingin.” Ungkap Da Ran pada Kyung Joon. Kyung Joon engga menggubrisnya, ia menjawab, “Ah, itu karena aku cool.”
Tangan Yoon Jae hangat, sedangkan tangan yang tengah ia genggam saat ini begitu dingin. “Tangan yang hangat mencerminkan hati yang hangat juga. Hatimu pasti begitu dingin.” Ungkap Da Ran pada Kyung Joon. Kyung Joon engga menggubrisnya, ia menjawab, “Ah, itu karena aku cool.”
Da
Ran kembali mengulurkan tangannya, mencoba membantu Kyung Joon untuk
bangun dari tidurnya. Tapi, melihat uluran tangan Da Ran seperti itu,
Kyung Joon teringat sesuatu, saat ia dan Yoon Jae berada di dasar danau,
saat kejadian kecelakaan itu berlangsung.
Kyung
Joon ingat dengan baik, kalau hal pertama yang ia lihat saat membuka
mata di dasar danau adalah uluran tangan Yoon Jae. Bila ia ingin hidup
maka Kyung Joon harus meraih tangan Yoon Jae, aah.. Pasti, itu bisa
menjadi penyebab kenapa tubuh mereka tertukar. Theory lain dari Kyung
Joon tentang pertukaran tubuhnya dengan Yoon Jae mencuat.
Bagaimana kalau Kyung Joon dan Yoon Jae saling bergenggaman tangan, mungkin keduanya bisa kembali ke tubuh mereka masing-masing. Bukankah tubuh mereka juga tertukar karena mereka saling hampir bergenggaman tangan saat tengah berada di dasar danau? Kyung Joon mengungkapkan theorynya dengan sungguh-sungguh.
Bagaimana kalau Kyung Joon dan Yoon Jae saling bergenggaman tangan, mungkin keduanya bisa kembali ke tubuh mereka masing-masing. Bukankah tubuh mereka juga tertukar karena mereka saling hampir bergenggaman tangan saat tengah berada di dasar danau? Kyung Joon mengungkapkan theorynya dengan sungguh-sungguh.
Melihat
kesungguhan dan 99 persen kebenaran dari apa yang Kyung Joon katakan,
membuat Da Ran mempercayai semua yang dikatakan Kyung Joon barusan. Da
Ran, ia sangat antusias dengan kemungkinan tersebut. Ia menyuruh Kyung
Joon untuk cepat-cepat menemui tubuhnya untuk saling bergenggaman
tangan.
Da Ran mempertemukan tangan Kyung Joon dan Yoon Jae. Pertemuan kedua tangan itu memunculkan suasana magis.
Terlebih saat Kyung Joon-Yoon Jae menutup matanya. Dan saat ia membuka matanya.. Cara Kyung Joon-Yoon Jae saat berbicara benar-benar berbeda. Is that Yoon Jae??
Terlebih saat Kyung Joon-Yoon Jae menutup matanya. Dan saat ia membuka matanya.. Cara Kyung Joon-Yoon Jae saat berbicara benar-benar berbeda. Is that Yoon Jae??
Yep,
sedetik itu Kyung Joon berubah menjadi Yoon Jae, bersikap seperti Yoon
Jae dan memanggil nama Da Ran sesuai dengan cara yang biasa Yoon Jae
lakukan. Semua itu membuat Da Ran mempercayai kalau orang yang ada
dihadapannya saat ini adalah Yoon Jae.
Da Ran menangis dan meminta maaf, karena ia merasa bahwa penyebab kecelakaa itu adalah dirinya. Coba saja kalau Yoon Jae engga datang untuk menjemputnya di danau, pasti semua kejadian mengenaskan ini engga akan pernah terjadi.
Da Ran menangis dan meminta maaf, karena ia merasa bahwa penyebab kecelakaa itu adalah dirinya. Coba saja kalau Yoon Jae engga datang untuk menjemputnya di danau, pasti semua kejadian mengenaskan ini engga akan pernah terjadi.
Yoon
Jae lalu mengatakan kalau ia akan mengatakan hal yang seharusnya ia
katakan sejak dulu. Hal apa yang ingin dikatakan Yoon Jae pada Da Ran??
Setelah long pause…. Jawaban yang keluar dari mulut Yoon Jae adalah
“puing-puing” hahahaa..
Itu
bukan Yoon Jae tapi masih tetap Kyung Joon. Theory pertukaran roh
setelah menggenggam tangan itu benar-benar salah dan jauh dari
kebenaran. Mengetahui hal tersebut, Da Ran bertambah sedih, “kau pikir
ini sebuah permainan.” Kyung Joon yang bingung karena melihat Da Ran
menangis menjawab, “Kalau ini hanya permainan, tapi kenapa orang dewasa
mesti menangis karena permainan anak kecil.” Jawabnya polos.
Dengan
almamater dokter yang Kyung Joon kenakan, ia masuk ke ruang inap dimana
tubuh komanya terbaring engga berdaya. Engga ada tanda-tanda kalau
dirinya akan bangun dari koma. Dan saat itu juga, paman dan bibinya
datang untuk melihat keadaan Kyung Joon. Kyung Joon-Yoon Jae mencoba
bersikap sewajarnya, mengambil notebook dan berbicara dengan tenang
seperti dokter pada umumnya.
Bibi
Kyung Joon bertanya, apa Kyung Joon akan terus seperti ini selama
bertahun-tahun, ia mendengar kalau orang-orang yang jatuh koma akan
seperti itu, tidak akan terbangun-bangun sampai mati. Kyung Joon-Yoon
Jae terdiam lalu kemudian bertanya pada paman dan bibinya, “Kalau hal
itu yang akan terjadi, apa yang akan kalian lakukan?” tanya Kyung Joon.
Kyung Joon engga mengharapkan jawaban yang menyakitkan, tapi apadaya, sifat bibi dan pamannya memang hanya ingin kekayaan Kyung Joon, mereka engga benar-benar menyayangi Kyung Joon. “Sebenarnya kami, bukan saudara dekat Kyung Joon. Dan hubungan kami pun tidak sedekat itu.” Jawab bibi Kyung Joon. Mendengar pernyataan itu Kyung Joon tertegun, ia tahu pasti semuanya akan seperti ini.
Kyung Joon engga mengharapkan jawaban yang menyakitkan, tapi apadaya, sifat bibi dan pamannya memang hanya ingin kekayaan Kyung Joon, mereka engga benar-benar menyayangi Kyung Joon. “Sebenarnya kami, bukan saudara dekat Kyung Joon. Dan hubungan kami pun tidak sedekat itu.” Jawab bibi Kyung Joon. Mendengar pernyataan itu Kyung Joon tertegun, ia tahu pasti semuanya akan seperti ini.
Kyung
Joon keluar dari ruangan dan bertemu dengan Da Ran yang juga ikut
terdiam. Da Ran yang sedari tadi berada di depan pintu, tanpa sengaja
mendengar apa yang dikatakan bibi kyung Joon dan rasa simpati Da Ran
pada Kyung Joon bertambah.
Da Ran mencoba bertanya apa Kyung Joon baik-baik saja, tapi Kyung Joon tengah dalam kekalapannya. Ia kesal, dan beberapa kali menendang tempat sampah. Kyung Joon pikir engga ada seorang pun yang peduli terhadap dirinya termasuk Da Ran. Da Ran peduli pada dirinya hanya karena ia berada di tubuh milik Yoon Jae, bukan karena Da Ran benar-benar peduli, pikir Kyung Joon.
Da Ran mencoba bertanya apa Kyung Joon baik-baik saja, tapi Kyung Joon tengah dalam kekalapannya. Ia kesal, dan beberapa kali menendang tempat sampah. Kyung Joon pikir engga ada seorang pun yang peduli terhadap dirinya termasuk Da Ran. Da Ran peduli pada dirinya hanya karena ia berada di tubuh milik Yoon Jae, bukan karena Da Ran benar-benar peduli, pikir Kyung Joon.
Kyung
Joon melepaskan dengan kasar genggaman tangan Da Ran saat Da Ran
mencoba menenangkannya. Dan bertepatan dengan hal itu, Choong Sik
datang. Engga rela melihat kakak perempuannya diperlakukan kasar seperti
itu, Choong Sik langsung berhadapan dengan diri dengan Kyung Joon-Yoon
Jae. Kenapa kakak ipar memperlakukan Da Ran seperti ini, tanya Choong
Sik.
Dipanggil
sebagai ‘kakak ipar’ seperti itu benar-benar membuat Kyung Joon
bertambah kesal. Kyung Joon-Yoon Jae menjerit dihadapan Choong Sik kalau
ia bukan kakak iparnya. Dengan bodohnya, Choong Sik menyangka kalau ia
sendiri yang salah mengucapkan ucapan ‘kakak ipar’.. LOL You!
Belum
puas dengan membentak Choong Sik, Kyung Joon juga menyebut Choong Sik
‘stupid’. Phrase dan logat yang sama seperti saat Kyung Joon mengatakan
‘stupid’ pada Choong Sik beberapa waktu lalu. Tapi, Choong Sik sama
sekali engga mengenali atau menyadari kalau orang yang dihadapannya
adalah Kyung Joon bukan Yoon Jae.
Kyung
Joon-Yoon Jae kesal dengan semua hal yang baru saja terjadi. Ia meminum
soda dengan lahap sama seperti onta yang belum minum aer selama satu
tahun :) #lame joke masak aer.
Kemudian Kyung joon kembali ke ruangannya, ia berkata pada dirinya yang tengah terbaring koma, “Untuk saat ini, kau akan tetap baik-baik saja. Karena kau masih memiliki harta warisan dari ibumu. Karena itu, mereka tidak akan menyingkirkanmu dengan mudah.”
Kemudian Kyung joon kembali ke ruangannya, ia berkata pada dirinya yang tengah terbaring koma, “Untuk saat ini, kau akan tetap baik-baik saja. Karena kau masih memiliki harta warisan dari ibumu. Karena itu, mereka tidak akan menyingkirkanmu dengan mudah.”
Kyung
Joon sampai di rumahnya dan menemukan bingkisan dari Da Ran, semua
peralatan yang dimiliki oleh Kyung Joon berikut dompet dan gambar
malaikat yang masih tetap berada di dompetnya.
Kyung Joon tersenyum, belum lagi ditambah dengan makanan dari Ayah Da Ran yang sebenarnya dibuat khusus untuk Yoon Jae, tapi Da Ran sengaja memberikan dan menaruh makanan itu di dalam bingkisannya, agar Kyung Joon memakannya. Ah.. sweet..
Kyung Joon tersenyum, belum lagi ditambah dengan makanan dari Ayah Da Ran yang sebenarnya dibuat khusus untuk Yoon Jae, tapi Da Ran sengaja memberikan dan menaruh makanan itu di dalam bingkisannya, agar Kyung Joon memakannya. Ah.. sweet..
Kyung
Joon membaca label yang terdapat di bungkusan itu, bungkusan makanan
itu berlabel marga GIL yang berarti itu adalah toko milik Gil Da Ran
Teacher. Dan, aiks.. Label lengkap dengan alamat toko milik Da Ran
mempermudah Kyung Joon untuk menemukan rumah dan toko keluarga Gil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar