this blog belong RAMADHINIARTI

signature

Kamis, 14 Juni 2012

Sinopsis BIG episode 3 part 2



Siapa yang tiba di sekolah terlebih dulu? Jang Mari. I laugh sooo hard in this part. Hilarious, fabulous, perfect scene!!! Seperti yang pernah Kyung Joon lakukan dulu. Mari adalah orang kedua yang berhasil membubarkan upacara sekolah yang tengah berlangsung. Ia datang dengan menggunakan taksi, decitan taksi berhasil membuat keseluruhan siswa terkejut, apalagi Da Ran. Ia hampir saja mati karena terkejut bila ternyata yang keluar dari taxi adalah Kyung Joon-Yoon Jae. Dan saat Jang Mari menampakkan diri, kecantikannya membuat siswa laki-laki ternganga.





Siapa yang tiba di sekolah terlebih dulu? Jang Mari. I laugh sooo hard in this part. Hilarious, fabulous, perfect scene!!! Seperti yang pernah Kyung Joon lakukan dulu. Mari adalah orang kedua yang berhasil membubarkan upacara sekolah yang tengah berlangsung.


Ia datang dengan menggunakan taksi, decitan taksi berhasil membuat keseluruhan siswa terkejut, apalagi Da Ran. Ia hampir saja mati karena terkejut bila ternyata yang keluar dari taxi adalah Kyung Joon-Yoon Jae. Dan saat Jang Mari menampakkan diri, kecantikannya membuat siswa laki-laki ternganga.




Mari pun berlari terbirit-birit ke arah Da Ran. Da Ran awalnya lega karena untuk saat itu ia berpikir dirinya aman, ia engga lagi dijadikan sebagai pembawa onar dalam upacara bendera. Tapi engga ada yang menyangka kalau Mari bakal berlari ke arah Da Ran untuk meminta uang taxi, dengan alasan kalau taxi engga menerima kartu atau uang America dari Mari. Da Ran yang terkejut langsung saja mengeluarkan dompetnya, Mari yang enggan sabar menunggu langsung merebut dompet itu dan segera bergegas kembali ke taxi untuk membayar tarif taxi.




Session kedua, Da Ran diharuskan mengkonfirmasi tentang Mari. Siapa Mari? Kenapa ia datang menghampiri Da Ran? Dan kenapa juga Da Ran mesti membayarkan uang taxinya kalau ia ternyata ia engga mengenal Mari? Pertanyaan itu timbul di otak para guru dan di otak kecil Da Ran.





Setelah Da Ran menghampiri Mari, dengan masam Mari menjawab dengan menunjukkan foto Da Ran dan Mari langsung menanyakan keberadaan Kyung Joon. “Apa Kyung Joon ada di sini? Dimana dia?” tanya Da Ran dengan sinis. Engga ingin terjadi kehebohan lagi, Da Ran menarik Mari ke halaman sekolah untuk menjelaskan semuanya.




Menyusul Mari, Kyung Joon datang masih sama dengan tragedi taksinya.



Ia datang, seluruh siswa mengetahui maksud Kyung Joon-Yoon Jae untuk menemui Da Ran, karena hal itu, tanpa ditanya seluruh siswa langsung menunjuk ke arah Da Ran pergi.




Bertepatan dengan itu, Kyung Joon-Yoon jae akhirnya menampakkan diri dengan penuh percaya diri karena ia yakin Mari engga akan mengenalinya dengan tubuh seperti itu.




Ia memanggil Da Ran dan mengatakan padanya kalau ia yang akan mengurus semuanya, karena ini masalah remaja. Da Ran berpikir, Kyung Joon bilang ia engga memliki teman ataupun teman dekat, tapi kenapa ia memiliki seorang pacar?


Di koridor sekolah saat tengah meninggalkan Kyung Joon-Yoon Jae bersama dengan Mari, Da Ran menemukan koper milik Yoon Jae yang Kyung Joon tinggalkan di koridor sekolah. Ia bertanya-tanya, kenapa koper besar itu ada di sini?






Kyung Joon-Yoon Jae tengah berhadapan dengan Mari. Kyung Joon belum juga mengatakan kalau dirinya tengah koma. Mungkin kalau Mari mengetahui hal itu, ia pasti akan terkejut setengah mati. Kyung Joon menatap lekat-lekat mata Mari dan mengucapkan nama “Jang Mari” dengan lantang. Lho, dari mana Ahjusshi ini tau namanya, pikir Mari.





Kyung Joon-Yoon Jae menjawab karena dirinya dekat dengan Kyung Joon, mereka berbagi pikiran dan perasaan bersama, dan mereka saling mengetahui satu sama lain. Tapi, Kyung Joon-Yoon jae bukan tipe orang yang disukai oleh Kyung Joon, Mari tau benar seperti apa sifat dan watak Kyung Joon. Mana munngkin Kyung Joon dekat dengan pria seperti ahjusshi di depannya itu. Ah, apa ahjusshi adalah Kyung Joon’s lover? Terka Mari.





Kyung Joon-Yoon Jae terbelalak. Bukan seperti itu, mereka hanya berada di dalam hubungan yang engga bisa dijelaskan dan diceritakan pada siapapun. Kecurigaan Mari bertambah saat ia menyadari logat, cara berbicara dan ciri khas Kyung Joon saat berbicara, slogan “uh..oh..” Kyung Joon yang amat sangat dikenal Mari. Mari mengacungkan jarinya, mengancamkan Kyung joon-Yoon Jae, “Ahjusshi.. Kau mirip seperti Kyung Joon.” Mendengar pernyataan itu, Kyung Joon-Yoon Jae terbelalak, apa jadinya kalau Mari sampai tau hal yang sebenarnya. “Ahjushi, jangan coba-coba meniru gaya Kyung Joong!!” bentak Mari, yang masih belum juga menyadari bahwa jiwa yang ada dihadapannya adalah jiwa Kyung Joon.



Mari menegaskan bahwa kedatangannya ke sekolah ini hanya untuk menemui Kyung Joon. Dan Kyung Joon-Yoon Jae pun menjelaskan bahwa Kyung Joon engga ingin menemui Mari, apapun alasan Mari ingin bertemu dengannya Kyung Joon akan tetap menolaknya.




Mari terdiam, apa Kyung Joon masih membencinya. Mari mengira kematian ibu Kyung Joon adalah karena dirinya yang menolak adanya hubungan serius antara papa Mari dengan ibu Kyung Joon. Batalnya pernikahan antara Papa Mari dan Ibu Kyung Joong adalah karena Mari menolak keras pernikahan tersebut, Mari masih mengharapkan Kyung Joon menjadi kekasihnya bukan menjadi kakaknya.  “Aku benar-benar merindukan Kyung Joon. Aku juga sangat mengkhawtirkannya.” Lirih Mari dan suasana berubah serius.



Kyung Joon pun menjawab kalau Mari engga perlu lagi mengkhawatirkan Kyung Joon, karena Kyung Joon baik-baik saja. Kyung Joon-Yoon Jae meminta Mari untuk meninggalkan pesan bagi Kyung Joon. Dengan semangat penuh cinta untuk Kyung Joon, Mari mengatakan, “Katakan padanya bahwa – aku.. akan. Menikahimu.” Ucap Mari sebelum ia pergi.



Mari pergi meninggalkan sekolah Kyung Joon, tapi kecantikan Mari meninggalkan bekas di hati Choong Sik. Seperti kilat, Choong Sik mencoba untuk menghadang kepergian Mari.



Sepertinya, hidup dan mati Choong Sik ada di tangan Mari, ia lari secepat mungkin mencoba mendahului Mari dan berdiam diri di depan gerbang sekolah.



Choong Sik berhasil menghadang Mari, ia sedikit merayu dengan mengatakan kalau Mari sangat cantik. Dengan angkuhnya Mari menjawab, “aku tau kalau aku cantik.”



Mari melihat tangan Choong Sik yang terluka, ia lalu mengingatkan bahwa tangannya terluka. Choong Sik memperlihatkan lukanya dan ia kembali menyebarkan kegombalannya, “apa kau dapat membantuku untuk menyembuhkan luka ini?” “itu sangat kotor.” Ucap Mari mengomentari luka di tangan Choong Sik.




Kalau begitu, Choong Sik menuliskan nomor handphonenya di tas milik Mari, “Tas mu menjadi kotor dan biarkan aku menggantikan harga tas itu dengan mentraktirmu makan pizza” ucap Choong Sik sebelum ia pergi. Sigh. Choong Sik sama sekali engga mengerti, betapa mahalnya tas Mari. Tas Mari dihargai dengan seharga pizza? Choong Sik, you dumb :p



Di ruangan khusus, Kyung Joon menceritakan hal yang sebenarnya kalau ia memiliki rencana untuk pergi keluar negeri dengan alasan untuk merefreshingkan otaknya, lagi pula bila ia berlama-lama berada di dalam tubuh Yoon Jae pasti masalah lain akan datang dan masalah itu akan bertambah besar.




Setelah didesak oleh Da Ran, yang berpikir bahwa saat Kyung Joon memiliki rencana untuk keluar negeri pasti ada kaitannya dengan melarikan diri. Dan melarikan itu merupakan bagian dari kebiasaan remaja saat mereka berada di dalam masalah. Remaja cenderung enggan untuk mengatasi masalahnya, mereka lebih memilih jalan keluar pintas dengan meninggalkan atau lari masalah tersebut. Are you writing ‘something’, elok?



Mencium adanya masalah karena ulah Kyung Joon, akhirnya Kyung Joon mengakui bahwa semalam ia telah tidur di tempat Se Young. Dan seutuhnya itu bukan kesalahan Kyung Joon, karena malam itu Kyung Joon tengah mabuk berat dan ia sama sekali engga mengetahui kalau Se Young membawanya ke rumahnya dan bahkan tidur bersamanya.



Da Ran menangis, ia belum siap menerima kenyataan bahwa memang benar ada hubungan khusus antara Yoon Jae dengan Se Young.




Setelah memakan nasi kotak buatan Da Ran, Kyung Joon memahami kesalahannya. Ia menunggu Da Ran dan meminta maaf :) sweet.



Ada sebuah penggalangan Dana untuk mereka yang mengidap penyakit kanker, dan Yoon Jae merupakan dokter yang diharuskan berpartisipasi dalam penggalangan dana tersebut. Poster yang tertempel di setiap dinding itu ternyata poster penggalangan dana untuk mereka yang mengindap kanker.



Kyun Joon dan Da Ran terkejut dengan hal tersebut, pasalnya Da Ran pikir setelah menyerahkan surat cuti kepada administrasi rumah sakit semuanya akan beres. Kyung Joon-Yoon Jae engga lagi diharuskan untuk berurusan dengan rumah sakit. Tapi.. Masih saja ada yang harus Kyung Joon-Yoon Jae.



Belum lagi, diharuskan untuk tetap menjalin hubungan baik dengan teman-teman Yoon Jae. Untung saja, Da Ran penyabar dan selalu menemani Kyung Joon-Yoon Jae. Sama seperti saat ini, Kyung Joon-Yoon Jae, Da Ran, Se young dan teman-teman Yoon Jae saling berpapasan.



Da Ran langsung saja meminta maaf karena Kyung Joon-Yoon Jae telah merepotkannya semalam. Tapi pertanyaan menusuk dilontarkan Da Ran “Kalau Yoon Jae mabuk seperti itu, kenapa kau tidak langsung menelponku saja?” tanya Da Ran. Se Young menatapnya canggung.



Mendengar Yoon Jae minum bersama dengan Se Young, teman-teman Yoon Jae mengajak Yoon Jae untuk makan malam bersama. Makan malam itu jadi makan malam yang teeeeeeerindah buat Da Ran. Semua kecurigaan dan tuduhan buruk Kyung Joon terhadap Yoon Jae, hilang. Sepanjang makan malam berlangsung, Da Ran dibuat tersipu malu oleh cerita cinta pada pandangan pertama Yoon Jae pada Da Ran.



Teman Yoon Jae yang merupakan seorang dokter ternyata merupakan suami dari teman Da Ran yang beberapa waktu lalu mengadakan resepsi pernikahan dan Da Ran diharuskan untuk mengantarkan bunga. Teman Yoon Jae tersebut menyatakan betapa sangat terpesonanya Yoon Jae saat melihat Da Ran. Yoon Jae bahkan mengikuti kemanapun Da Ran pergi. Tapi sayang, Da Ran engga sekalipun menyadari kehadiran Yoon Jae.




Pertemuan pertama saat Da Ran berada di dalam lift, Yoon Jae yang juga berada di dalam lift yang sama mulai tergerak hatinya untuk membantu membawakan bunga Da Ran. Sweeeeeeet :D




Selanjutnya, saat Da Ran makan di resepsi pernikahan dan terakhir saat Da Ran terjatuh..




Mendengar semua cerita itu, Da Ran menyadari kalau Yoon Jae benar-benar menyukainya. Mungkin Yoon Jae memiliki masa lalu dan Se Young mungkin menjadi bagian dari masa lalu Yoon Jae.




Ah.. Mari memang Evil Princess. Ia bahkan mencoba memanfaatkan Choong Sik. Bila tas Mari yang dikotori oleh coretan nomor telepon Choong Sik, dihargai dengan seharga Pizza maka total Pizza yang harus dibelikan Choong Sik adalah 300 kotak pizza. Mendengar hal itu, Choong Sik meminta maaf dan ia berjanji akan melakukan apapun untuk Mari, agar Mari dapat memaafkannya.



Mari memanfaatkan kesempatan ini untuk mengorek informasi tentang Kyung Joon. Sampai Choong Sik memberitahukan Mari perihal keadaan koma yang tengah dialami Kyung Joon. Choong Sik mengajak Mari ke ruang dimana Kyung Joon tengah di rawat.





Engga mempercayai Kyung Joon yang terbaring engga berdaya, Mari mencoba membangungkan Kyung Joon. Poking his face and SLAP him.. LOL You, mari! Tapi, Kyung Joon engga juga sadarkan diri.



Di taman, saat tengah dalam perjalanan pulang. Da Ran mabuk karena semua pujian dan cerita mengenai jatuh cinta pada pandangan pertama milik Yoon Jae pada Da Ran. Engga ada henti-hentinya ia tersenyum bahagia.




Da Ran benar-benar ingin agar roh Yoon Jae kembali ke tubuh aslinya, agar Da Ran bisa mendengar secara langsung ucapan-ucapan lovey dovey Yoon Jae padanya. Da Ran sangat merindukan Yoon Jae. Dan pada akhirnya Kyung Joon lah yang menjadi sasarannya.




Da Ran meminta Kyung Joon untuk diam sejenak dan membiarkan dirinya memandangi wajah tampan Yoon Jae. Da Ran mengatakan kalau ia benar-benar menyukai Yoon Jae, kalau Yoon Jae kembali Da Ran harus mempersiapkan diri untuk terlihat lebih cantik di depan Yoon Jae, gumam Da Ran. "Hey, aku ini Kyung Joon. Bukan Yoon jae."




Pikiran nakal Kyung Joon membuatnya bertanya, “seberapa jauh kalian berhubungan?” tanya Kyung Joon. “Anak kecil tidak boleh tau tentang hal itu” jawab Da Ran. Mendengar hal itu, Kyung Joon seperti tertantang, ia menggenggam tangan Da Ran, tanpa adanya rasa gugup Da Ran tersenyum, Kyung Joon meng-oh “Oh, jadi hubungan kalian sudah sampai pada tahap berpegangan tangan.”  “Tentu saja” balas Da Ran yang merasa menang karena dugaan Kyung Joon salah. Kyung Joon menduga bahwa hubungan berpacaran Da Ran dan Kyung Joon hanya pada level bawah.




Kalo bergenggaman tangan sudah sering, bagaimana kalau merangkul seperti ini, Kyung Joon mempraktekannya dan merangkul lengan Da Ran. “Apa yang kau lakukan?” tanya Da Ran. Lagi-lagi Kyung Joon meng-oh, “Oh, jadi kalian sudah merangkul teacher seperti ini beberapa kali.” “Tentu saja, kau pikir kami anak kecil seperti mu.” Balas Da Ran.



Tantangan yang terakhir adalah.. Kyung Joon mendekatkan wajahnya ke wajah Da Ran. Dan Ran terkejut dibuatnya. Ah, kali ini Kyung Joon menang, rasa keterkejutan Da Ran memberikan Kyung Joon sinyal bahwa hubungan Da Ran dan Yoon Jae belum sampai pada tahap ‘kissing’.



“Oh, jadi hubungan kalian belum sampai pada tahap yang anak kecil ini lakukan? Oh, jadi hanya sampai disitu saja?” Kyung Joon terkekeh dan ia kembali mengejek, “haruskah aku berhenti sampai di sini..” daaan.. Kyung Joon lebih mendekatkan wajahnya, sampai keduanya hampir saja berciuman. Hampir


Tidak ada komentar:

Posting Komentar