Siapa
yang tiba di sekolah terlebih dulu? Jang Mari. I laugh sooo hard in
this part. Hilarious, fabulous, perfect scene!!! Seperti yang pernah
Kyung Joon lakukan dulu. Mari adalah orang kedua yang berhasil
membubarkan upacara sekolah yang tengah berlangsung. Ia datang dengan
menggunakan taksi, decitan taksi berhasil membuat keseluruhan siswa
terkejut, apalagi Da Ran. Ia hampir saja mati karena terkejut bila
ternyata yang keluar dari taxi adalah Kyung Joon-Yoon Jae. Dan saat Jang
Mari menampakkan diri, kecantikannya membuat siswa laki-laki ternganga.
Siapa
yang tiba di sekolah terlebih dulu? Jang Mari. I laugh sooo hard in
this part. Hilarious, fabulous, perfect scene!!! Seperti yang pernah
Kyung Joon lakukan dulu. Mari adalah orang kedua yang berhasil
membubarkan upacara sekolah yang tengah berlangsung.
Ia
datang dengan menggunakan taksi, decitan taksi berhasil membuat
keseluruhan siswa terkejut, apalagi Da Ran. Ia hampir saja mati karena
terkejut bila ternyata yang keluar dari taxi adalah Kyung Joon-Yoon Jae.
Dan saat Jang Mari menampakkan diri, kecantikannya membuat siswa
laki-laki ternganga.
Mari
pun berlari terbirit-birit ke arah Da Ran. Da Ran awalnya lega karena
untuk saat itu ia berpikir dirinya aman, ia engga lagi dijadikan sebagai
pembawa onar dalam upacara bendera. Tapi engga ada yang menyangka kalau
Mari bakal berlari ke arah Da Ran untuk meminta uang taxi, dengan
alasan kalau taxi engga menerima kartu atau uang America dari Mari. Da
Ran yang terkejut langsung saja mengeluarkan dompetnya, Mari yang enggan
sabar menunggu langsung merebut dompet itu dan segera bergegas kembali
ke taxi untuk membayar tarif taxi.
Session
kedua, Da Ran diharuskan mengkonfirmasi tentang Mari. Siapa Mari?
Kenapa ia datang menghampiri Da Ran? Dan kenapa juga Da Ran mesti
membayarkan uang taxinya kalau ia ternyata ia engga mengenal Mari?
Pertanyaan itu timbul di otak para guru dan di otak kecil Da Ran.
Setelah
Da Ran menghampiri Mari, dengan masam Mari menjawab dengan menunjukkan
foto Da Ran dan Mari langsung menanyakan keberadaan Kyung Joon. “Apa
Kyung Joon ada di sini? Dimana dia?” tanya Da Ran dengan sinis. Engga
ingin terjadi kehebohan lagi, Da Ran menarik Mari ke halaman sekolah
untuk menjelaskan semuanya.
Menyusul Mari, Kyung Joon datang masih sama dengan tragedi taksinya.
Ia
datang, seluruh siswa mengetahui maksud Kyung Joon-Yoon Jae untuk
menemui Da Ran, karena hal itu, tanpa ditanya seluruh siswa langsung
menunjuk ke arah Da Ran pergi.
Bertepatan
dengan itu, Kyung Joon-Yoon jae akhirnya menampakkan diri dengan penuh
percaya diri karena ia yakin Mari engga akan mengenalinya dengan tubuh
seperti itu.
Ia
memanggil Da Ran dan mengatakan padanya kalau ia yang akan mengurus
semuanya, karena ini masalah remaja. Da Ran berpikir, Kyung Joon bilang
ia engga memliki teman ataupun teman dekat, tapi kenapa ia memiliki
seorang pacar?
Di
koridor sekolah saat tengah meninggalkan Kyung Joon-Yoon Jae bersama
dengan Mari, Da Ran menemukan koper milik Yoon Jae yang Kyung Joon
tinggalkan di koridor sekolah. Ia bertanya-tanya, kenapa koper besar itu
ada di sini?
Kyung
Joon-Yoon Jae tengah berhadapan dengan Mari. Kyung Joon belum juga
mengatakan kalau dirinya tengah koma. Mungkin kalau Mari mengetahui hal
itu, ia pasti akan terkejut setengah mati. Kyung Joon menatap
lekat-lekat mata Mari dan mengucapkan nama “Jang Mari” dengan lantang.
Lho, dari mana Ahjusshi ini tau namanya, pikir Mari.
Kyung
Joon-Yoon Jae menjawab karena dirinya dekat dengan Kyung Joon, mereka
berbagi pikiran dan perasaan bersama, dan mereka saling mengetahui satu
sama lain. Tapi, Kyung Joon-Yoon jae bukan tipe orang yang disukai oleh
Kyung Joon, Mari tau benar seperti apa sifat dan watak Kyung Joon. Mana
munngkin Kyung Joon dekat dengan pria seperti ahjusshi di depannya itu.
Ah, apa ahjusshi adalah Kyung Joon’s lover? Terka Mari.
Kyung
Joon-Yoon Jae terbelalak. Bukan seperti itu, mereka hanya berada di
dalam hubungan yang engga bisa dijelaskan dan diceritakan pada siapapun.
Kecurigaan Mari bertambah saat ia menyadari logat, cara berbicara dan
ciri khas Kyung Joon saat berbicara, slogan “uh..oh..” Kyung Joon yang
amat sangat dikenal Mari. Mari mengacungkan jarinya, mengancamkan Kyung
joon-Yoon Jae, “Ahjusshi.. Kau mirip seperti Kyung Joon.” Mendengar
pernyataan itu, Kyung Joon-Yoon Jae terbelalak, apa jadinya kalau Mari
sampai tau hal yang sebenarnya. “Ahjushi, jangan coba-coba meniru gaya
Kyung Joong!!” bentak Mari, yang masih belum juga menyadari bahwa jiwa
yang ada dihadapannya adalah jiwa Kyung Joon.
Mari
menegaskan bahwa kedatangannya ke sekolah ini hanya untuk menemui Kyung
Joon. Dan Kyung Joon-Yoon Jae pun menjelaskan bahwa Kyung Joon engga
ingin menemui Mari, apapun alasan Mari ingin bertemu dengannya Kyung
Joon akan tetap menolaknya.
Mari
terdiam, apa Kyung Joon masih membencinya. Mari mengira kematian ibu
Kyung Joon adalah karena dirinya yang menolak adanya hubungan serius
antara papa Mari dengan ibu Kyung Joon. Batalnya pernikahan antara Papa
Mari dan Ibu Kyung Joong adalah karena Mari menolak keras pernikahan
tersebut, Mari masih mengharapkan Kyung Joon menjadi kekasihnya bukan
menjadi kakaknya. “Aku benar-benar merindukan Kyung Joon. Aku juga
sangat mengkhawtirkannya.” Lirih Mari dan suasana berubah serius.
Kyung
Joon pun menjawab kalau Mari engga perlu lagi mengkhawatirkan Kyung
Joon, karena Kyung Joon baik-baik saja. Kyung Joon-Yoon Jae meminta Mari
untuk meninggalkan pesan bagi Kyung Joon. Dengan semangat penuh cinta
untuk Kyung Joon, Mari mengatakan, “Katakan padanya bahwa – aku.. akan.
Menikahimu.” Ucap Mari sebelum ia pergi.
Mari
pergi meninggalkan sekolah Kyung Joon, tapi kecantikan Mari
meninggalkan bekas di hati Choong Sik. Seperti kilat, Choong Sik mencoba
untuk menghadang kepergian Mari.
Sepertinya,
hidup dan mati Choong Sik ada di tangan Mari, ia lari secepat mungkin
mencoba mendahului Mari dan berdiam diri di depan gerbang sekolah.
Choong
Sik berhasil menghadang Mari, ia sedikit merayu dengan mengatakan kalau
Mari sangat cantik. Dengan angkuhnya Mari menjawab, “aku tau kalau aku
cantik.”
Mari
melihat tangan Choong Sik yang terluka, ia lalu mengingatkan bahwa
tangannya terluka. Choong Sik memperlihatkan lukanya dan ia kembali
menyebarkan kegombalannya, “apa kau dapat membantuku untuk menyembuhkan
luka ini?” “itu sangat kotor.” Ucap Mari mengomentari luka di tangan
Choong Sik.
Kalau
begitu, Choong Sik menuliskan nomor handphonenya di tas milik Mari,
“Tas mu menjadi kotor dan biarkan aku menggantikan harga tas itu dengan
mentraktirmu makan pizza” ucap Choong Sik sebelum ia pergi. Sigh. Choong
Sik sama sekali engga mengerti, betapa mahalnya tas Mari. Tas Mari
dihargai dengan seharga pizza? Choong Sik, you dumb :p
Di
ruangan khusus, Kyung Joon menceritakan hal yang sebenarnya kalau ia
memiliki rencana untuk pergi keluar negeri dengan alasan untuk
merefreshingkan otaknya, lagi pula bila ia berlama-lama berada di dalam
tubuh Yoon Jae pasti masalah lain akan datang dan masalah itu akan
bertambah besar.
Setelah
didesak oleh Da Ran, yang berpikir bahwa saat Kyung Joon memiliki
rencana untuk keluar negeri pasti ada kaitannya dengan melarikan diri.
Dan melarikan itu merupakan bagian dari kebiasaan remaja saat mereka
berada di dalam masalah. Remaja cenderung enggan untuk mengatasi
masalahnya, mereka lebih memilih jalan keluar pintas dengan meninggalkan
atau lari masalah tersebut. Are you writing ‘something’, elok?
Mencium
adanya masalah karena ulah Kyung Joon, akhirnya Kyung Joon mengakui
bahwa semalam ia telah tidur di tempat Se Young. Dan seutuhnya itu bukan
kesalahan Kyung Joon, karena malam itu Kyung Joon tengah mabuk berat
dan ia sama sekali engga mengetahui kalau Se Young membawanya ke
rumahnya dan bahkan tidur bersamanya.
Da Ran menangis, ia belum siap menerima kenyataan bahwa memang benar ada hubungan khusus antara Yoon Jae dengan Se Young.
Setelah memakan nasi kotak buatan Da Ran, Kyung Joon memahami kesalahannya. Ia menunggu Da Ran dan meminta maaf :) sweet.
Ada
sebuah penggalangan Dana untuk mereka yang mengidap penyakit kanker,
dan Yoon Jae merupakan dokter yang diharuskan berpartisipasi dalam
penggalangan dana tersebut. Poster yang tertempel di setiap dinding itu
ternyata poster penggalangan dana untuk mereka yang mengindap kanker.
Kyun
Joon dan Da Ran terkejut dengan hal tersebut, pasalnya Da Ran pikir
setelah menyerahkan surat cuti kepada administrasi rumah sakit semuanya
akan beres. Kyung Joon-Yoon Jae engga lagi diharuskan untuk berurusan
dengan rumah sakit. Tapi.. Masih saja ada yang harus Kyung Joon-Yoon
Jae.
Belum
lagi, diharuskan untuk tetap menjalin hubungan baik dengan teman-teman
Yoon Jae. Untung saja, Da Ran penyabar dan selalu menemani Kyung
Joon-Yoon Jae. Sama seperti saat ini, Kyung Joon-Yoon Jae, Da Ran, Se
young dan teman-teman Yoon Jae saling berpapasan.
Da
Ran langsung saja meminta maaf karena Kyung Joon-Yoon Jae telah
merepotkannya semalam. Tapi pertanyaan menusuk dilontarkan Da Ran “Kalau
Yoon Jae mabuk seperti itu, kenapa kau tidak langsung menelponku saja?”
tanya Da Ran. Se Young menatapnya canggung.
Mendengar
Yoon Jae minum bersama dengan Se Young, teman-teman Yoon Jae mengajak
Yoon Jae untuk makan malam bersama. Makan malam itu jadi makan malam
yang teeeeeeerindah buat Da Ran. Semua kecurigaan dan tuduhan buruk
Kyung Joon terhadap Yoon Jae, hilang. Sepanjang makan malam berlangsung,
Da Ran dibuat tersipu malu oleh cerita cinta pada pandangan pertama
Yoon Jae pada Da Ran.
Teman
Yoon Jae yang merupakan seorang dokter ternyata merupakan suami dari
teman Da Ran yang beberapa waktu lalu mengadakan resepsi pernikahan dan
Da Ran diharuskan untuk mengantarkan bunga. Teman Yoon Jae tersebut
menyatakan betapa sangat terpesonanya Yoon Jae saat melihat Da Ran. Yoon
Jae bahkan mengikuti kemanapun Da Ran pergi. Tapi sayang, Da Ran engga
sekalipun menyadari kehadiran Yoon Jae.
Pertemuan
pertama saat Da Ran berada di dalam lift, Yoon Jae yang juga berada di
dalam lift yang sama mulai tergerak hatinya untuk membantu membawakan
bunga Da Ran. Sweeeeeeet :D
Selanjutnya, saat Da Ran makan di resepsi pernikahan dan terakhir saat Da Ran terjatuh..
Mendengar
semua cerita itu, Da Ran menyadari kalau Yoon Jae benar-benar
menyukainya. Mungkin Yoon Jae memiliki masa lalu dan Se Young mungkin
menjadi bagian dari masa lalu Yoon Jae.
Ah..
Mari memang Evil Princess. Ia bahkan mencoba memanfaatkan Choong Sik.
Bila tas Mari yang dikotori oleh coretan nomor telepon Choong Sik,
dihargai dengan seharga Pizza maka total Pizza yang harus dibelikan
Choong Sik adalah 300 kotak pizza. Mendengar hal itu, Choong Sik meminta
maaf dan ia berjanji akan melakukan apapun untuk Mari, agar Mari dapat
memaafkannya.
Mari
memanfaatkan kesempatan ini untuk mengorek informasi tentang Kyung
Joon. Sampai Choong Sik memberitahukan Mari perihal keadaan koma yang
tengah dialami Kyung Joon. Choong Sik mengajak Mari ke ruang dimana
Kyung Joon tengah di rawat.
Engga
mempercayai Kyung Joon yang terbaring engga berdaya, Mari mencoba
membangungkan Kyung Joon. Poking his face and SLAP him.. LOL You, mari!
Tapi, Kyung Joon engga juga sadarkan diri.
Di
taman, saat tengah dalam perjalanan pulang. Da Ran mabuk karena semua
pujian dan cerita mengenai jatuh cinta pada pandangan pertama milik Yoon
Jae pada Da Ran. Engga ada henti-hentinya ia tersenyum bahagia.
Da
Ran benar-benar ingin agar roh Yoon Jae kembali ke tubuh aslinya, agar
Da Ran bisa mendengar secara langsung ucapan-ucapan lovey dovey Yoon Jae
padanya. Da Ran sangat merindukan Yoon Jae. Dan pada akhirnya Kyung
Joon lah yang menjadi sasarannya.
Da
Ran meminta Kyung Joon untuk diam sejenak dan membiarkan dirinya
memandangi wajah tampan Yoon Jae. Da Ran mengatakan kalau ia benar-benar
menyukai Yoon Jae, kalau Yoon Jae kembali Da Ran harus mempersiapkan
diri untuk terlihat lebih cantik di depan Yoon Jae, gumam Da Ran. "Hey,
aku ini Kyung Joon. Bukan Yoon jae."
Pikiran
nakal Kyung Joon membuatnya bertanya, “seberapa jauh kalian
berhubungan?” tanya Kyung Joon. “Anak kecil tidak boleh tau tentang hal
itu” jawab Da Ran. Mendengar hal itu, Kyung Joon seperti tertantang, ia
menggenggam tangan Da Ran, tanpa adanya rasa gugup Da Ran tersenyum,
Kyung Joon meng-oh “Oh, jadi hubungan kalian sudah sampai pada tahap
berpegangan tangan.” “Tentu saja” balas Da Ran yang merasa menang
karena dugaan Kyung Joon salah. Kyung Joon menduga bahwa hubungan
berpacaran Da Ran dan Kyung Joon hanya pada level bawah.
Kalo
bergenggaman tangan sudah sering, bagaimana kalau merangkul seperti
ini, Kyung Joon mempraktekannya dan merangkul lengan Da Ran. “Apa yang
kau lakukan?” tanya Da Ran. Lagi-lagi Kyung Joon meng-oh, “Oh, jadi
kalian sudah merangkul teacher seperti ini beberapa kali.” “Tentu saja,
kau pikir kami anak kecil seperti mu.” Balas Da Ran.
Tantangan
yang terakhir adalah.. Kyung Joon mendekatkan wajahnya ke wajah Da Ran.
Dan Ran terkejut dibuatnya. Ah, kali ini Kyung Joon menang, rasa
keterkejutan Da Ran memberikan Kyung Joon sinyal bahwa hubungan Da Ran
dan Yoon Jae belum sampai pada tahap ‘kissing’.
“Oh,
jadi hubungan kalian belum sampai pada tahap yang anak kecil ini
lakukan? Oh, jadi hanya sampai disitu saja?” Kyung Joon terkekeh dan ia
kembali mengejek, “haruskah aku berhenti sampai di sini..” daaan.. Kyung
Joon lebih mendekatkan wajahnya, sampai keduanya hampir saja berciuman.
Hampir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar