this blog belong RAMADHINIARTI

signature

Kamis, 14 Juni 2012

Sinopsis K- Drama BIG Episode 1

Apa jadinya ya kalau wanita berumur 24 tahun belum juga lulus ujian keguruan dan tiba-tiba diharuskan bertemu kembali dengan teman-teman seangkatannya yang keseluruhan teman-temannya itu udah sukses menyandang gelar. That’s Gil Da Ran. Gil Da Ran memang berada di belahan dunia keapesan yang engga bisa diungkapkan dengan kata-kata. Belum juga bisa lulus ujian keguruan, Da Ran harus bekerja paruh waktu untuk mengisi perutnya sebagai pengantar bunga.




Kejadian memalukan pun terjadi, tepat saat Da Ran mengantarkan bouquet bunga pengantin pesanan pelanggan, tanpa Da Ran ketahui ternyata pemesan bouquet bunga itu adalah temannya sendiri. Malangnya Da Ran, teman seangkatannya itu engga mengundang Da Ran ke pesta pernikahannya hanya dengan alasan perbedaan status antara dirinya dan Da Ran.






Awkward. Da Ran memperhatikan dirinya saat teman-temannya yang lain menyapanya dengan kaku. Da Ran pun enggan untuk berfoto bersama dengan mereka. Ibarat tamplak berdebu sama meja yang mengkilap-lap-lap :p




Da Ran menyadari kalau dirinya masih ada di zaman dinosaurus sedangkan teman-temannya yang lain sibuk di dunia modern. Selagi menikmati hidangan makanan yang disiapkan di resepsi pernikahan itu, Da Ran mengoceh pada dirinya sendiri. “Aku pasti lulus, kali ini aku akan lulus. Hanya mereka saja yang lulus yang diundang. Yang tidak lulus, mana bisa juga menikah.” Pikir Da Ran sebelum handphonenya berdering.




Da Ran menerima telepon dari bosnya, yang memberitahukan bahwa bouquet bunga yang ia kirimkan ternyata salah. Da Ran tersedak, tapi otaknya engga benar-benar tersedak. Da Ran mengambil cara lain untuk menghindari kerugian. Bouquet bunga itu harus ia ambil kembali sehingga Da Ran bisa mengembalikannya ke toko. Dan bereslah, Da Ran terhindar dari ganti rugi karena salah mengirimkan bunga.




Untuk mendapatkan bouquet bunga itu kembali, Da Ran menerobos kerumunan teman-temannya. Ia tersenyum menahan ego, seenggaknya Da Ran datang ke pernikahan temannya dengan memberikan sumbangan pernikahan –walau tanpa undangan. He.




Da Ran bergabung dengan kerumunan teman-temannya yang berharap untuk mendapatkan bouquet bunga yang akan dilempar.




Lagi-lagi, nasib Da Ran benar-benar belum mujur. Bukan malah mendapatkan bouquet bunga itu, Da Ran malah terjatuh dari tangga. Tragis.




Tapi, ketragisan membawa hikmah. Proses jatuhnya Da Ran dari tangga benar-benar epic. Slow Motion jatuh yang cantik :) Da Ran ternyata terjatuh karena tanpa sengaja ia Yoon Jae menabraknya berlainan arah.






Yoon Jae berusaha untuk menangkap tangan Da Ran tapi gagal, alhasil patah tulanglah Da Ran karena terjatuh dari tangga. Poor Da Ran.




Tenang, setelah hujan atau gerimis pasti selalu ada pelangi. Tanpa hujan pelangi engga bakal muncul. Begitu juga sama keapesan yang melanda hidup. Hidup Da Ran engga selamanya terpuruk, setelah patah tulang, patah kaki, Da Ran menemukan cintanya. Siapa sangka, orang yang bertabrakan dengannya saat itu ternyata menjadi bagian dari keremukan tulang-tulangnya. Hoho.. That’s word.


Yoon Jae yang merasa bertanggung jawab atas jatuhnya Da Ran dari tangga, merawat Da Ran dengan penuh kehati-hatian. Yoon Jae yang merupakan seorang dokter terkenal jatuh hati pada Da Ran saat ia tengah merawat Da Ran. Benih-benih cinta muncul. Sampailah pada pertunangan beberapa bulan kemudian, dan beberapa hari ke depan, Da Ran akan menjadi pengantin. Ia AKAN menjadi istri seorang dokter dan calon guru. Yep, calon guru.


Da Ran engga ingin menyimpan kisahnya sendiri, ia membagi kisahnya di radio. Untungnya, radio itu mengadakan kuis. Siapapun pengirim cerita romantic yang paling menyentuh, maka pengirim tersebut akan mendapatkan rice cooker. Da Ran mengirimkan ceritanya, dan YEP.. Da Ran mendapat RICE COOKER. OHOOO!!


Saking kegirangannya, Da Ran hilang kendali. Ia beseru “Asa!! Asa!!” dan seruannya itu menyita perhatian penumpang bis. Semua orang di dalam bis itu memperhatikan Da Ran. Tapi, Da Ran?




Da Ran engga menyadari kalau semua orang di dalam bis memperhatikannya. Yang Da Ran sadari kalau cowok kitty cute di sampingnya-lah yang hanya memperhatikannya.




Di perhatikan seperti itu oleh  Kang Kyung Joo membuat Da Ran gugup. Ia merapikan diri, meraba-raba wajahnya barang kali saja make upnya yang luntur karena hujan tadi. Tapi bukan itu. Kyung Joo terus saja memperhatikan Da Ran, karena Da Ran benar-benar ridiculous :D




Tiba di halte yang sama, Da Ran dan Kyung Joo turun hampir bersamaan. Wow, Kyung Joo ternyata terus saja mengikuti Da Ran.




Dengan slow motion epic tragis, Kyung Joo mendekati Da Ran, menggenggam penyanggah payung sekaligus menggenggam tangan Da Ran. That’s sweet. Euuhmm.. Sweet.


Semua yang berbau hujan itu sweet banget. Inget scene raining di Heartstring.. Euuhmm.. Maniss..




Tanpa mengetahui alasan apapun, Da Ran tersipu malu. Ia menutupi rasa gugup dengan terus saja mengoceh tentang keenggak sopanan Kyung Joo menggenggam tangan Da Ran. Da Ran juga engga lupa buat mengumumkan kalau ia adalah calon istri orang lain, jadi engga ada kesempatan yah buat Kyung Joo merayu Da Ran. Ah ya dan juga kenapa Kyung Joo terus saja memperhatikan Da Ran.


Kyung Joo selalu nge-bumble “uh-oh..” seraya geleng-geleng.


Kyung menjawab dengan tenang dan masih memasang senyum kitty manis di bawah payung dan ditengah hujan :D Apa yang membuat Kyung Joo terus saja mengikuti Da Ran?? P.A.Y.U.N.G.


“This is mine” ucap Kyung Joo dengan amat jelas. Belum sempat Da Ran menyanggahnya, Kyung Joo menjelaskan bahwa payung Da Ran itu tertinggal di dalam bis. Da Ran terlalu gugup karena Kyung Joo terus saja memperhatikannya sedari tadi, ia jadi engga menyadari kalau ternyata dirinya salah mengambil payung milik orang lain.


Da Ran terkesiap, “Jadi payungku?”
“Masih di bis.” Jawab Kyung Joo dengan polosnya. Ia mengambil alih payung Da Ran, dan membiarkan Da Ran basah kuyup. Da Ran sebisa mungkin mengambil sedikit tempat di bawah payung itu. Hehe.. Kenapa Kyung Joo engga mengambil payung milik Da Ran, malah meninggalakan payung itu, bukankah kalau begitu Da Ran engga bakal kesusahan dan jauh dari yang namanya kehujanan. Ah, Kyung Joo evil :p




Da Ran memutuskan untuk meninggalkan debat “payung vs payung” itu, Kyung Joo mencegah kepergian Da Ran dengan menghalangi wajah Da Ran dengan payung. “Bukankah sekolah yang kau tuju, sekolah itu.” Tunjuk Kyung Joo ke sebuah sekolah yang ada di depannya.


Da Ran merengut, “Sekarang, kau berpura-pura mengenalku?! Begitu?” Da Ran pergi dan Kyung menatapnya polos. Cute.




Da Ran sampai di ruang guru dengan pakaian yang basah kuyup, terang saja, ia langsung mendapat omelan dari guru tetap yang bertanggung jawab pada training Da Ran. Da Ran memberikan alasan kalau payungnya tertinggal, guru tetap itu masih tetap saja memarahi Da Ran.




Apa Da Ran lupa sarapan pagi ini? Engga, Da Ran sarapan lezat pagi ini. Kalau begitu, otak Da Ran memang sudah pindah ke perut, Da Ran engga lupa untuk sarapan tapi ia malah lupa dengan payungnya, ejek guru tetap itu. LOL.




Dan yep, pertemuan kedua antara Da Ran dan Kyung Joo. Kyung Joo ternyata adalah siswa pindahan dari US, ia harus menetap korea dengan alasan tertentu. Kyung Joo yang manis ini benar-benar jadi kebanggaan, bukan saja dari amerika tapi Kyung Joo juga selalu mendapat nilai terbaik disetiap mata pelajaran yang ia ikuti.


Maka dari itu, Da Ran diharuskan untuk mengajar kelasnya dengan system pembelajaran yang biasa dipakai di Amerika, pesan guru tetap pada Da Ran.




Da Ran hanya termenung melihat Kyung Joo yang tersenyum ala kitty manis ke arahnya.




Sekarang tugas Da Ran adalah mengantar Kyung Joo untuk melihat fasilitas ada di sekolah. Selagi berkeliling memperkenalkan fasilitas sekolah pada Kyung Joo, Da Ran mengatakan kalau sekolah mereka juga memiliki fasilitas yang sama dengan sekolah-sekolah yang ada di Amerika. Jadi jangan dianggap remeh. “Tapi, di sini sangat kecil.” Jawab Kyung Joo, yang pernyataan itu langsung ditelan mentah-mentah oleh Da Ran.




Selagi berkeliling, Kyung Joo teruuuuuus saja menggunakan kata-kata korea yang kasar. Da Ran yang gerah mendengar ucapan Kyung langsung mengomelinya, “kau harus ingat kata-kata ini. You are a student and I am teacher, okay.” Ucap Da Ran dengan intonasi engRRRish yang cute.




Kyung Joo berdalih, ia berasal dari Amerika jadi maklum saja bahasa koreanya masih belum begitu lancar. Dan lagi pula selama beberapa waktu tadi, ia menggunakan kata-kata kasar karena ia sedang TIDAK berbicara dengan Da Ran, Kyung Joo berbicara pada dirinya sendiri, “Apa di Korea bila berbicara dengan dirinya sendiri harus menggunakan kata-kata yang formal??” skak Kyung Joo pada Da Ran.



Sampailah mereka di sebuah Ruangan, dan tiba-tiba, Handphone Da Ran bordering, ia mendapat telepon dari Mr. Perfectnya Yoon Jae. Dengan manis, Da Ran mengangkat telepon itu dan memperhalus suaranya. Kyung Joo bergumam, “sudah tamatlah.” Ucap Kyung Joo yang merasa kalau ia sudah tidak memiliki kesempatan lagi untuk dapat dekat dengan Da Ran.




Kyung Joo mengetahui kalau Da Ran itu adalah Mrs. K yang mengirim cerita cinta ke radio beberapa waktu yang lalu. Da Ran memohon pada Kyung Joo agar engga menceritakan perihal tersebut kepada siapapun, apa jadinya kalau seluruh sekolah tau bila selama ini Da Ran adalah Mrs. K.




Agar semuanya jadi Deal, Kyung Joo pun memberikan syarat. “Biarkan aku tetap menggunakan kata-kata tidak formal seperti ini maka aku akan menjaga rahasia Mrs. K itu.” Ucap Kyung Joo yang kemudian pergi melalui jendela.


Da Ran lagi-lagi mengomel, pintu terbuka lebar seperti itu, kenapa Kyung Joo mesti meloncat dari jendela untuk keluar dari ruangan. “aigoo..”






Kyung Joo vs Gil Choong-Sik. HAI Gil Choong-Sik.. Choong Sik yang merupakan berandalan sekolah mencoba mengganggu Kyung joo. Tapi, Choong Sik is dumb, engga beda jauh dengan kakaknya, Da Ran. Hahha.. Yep, Choong Sik adalah adik laki-laki Da Ran. Dan Da Ran adalah kakak perempuan yang Choong Sik takuti. Dumb and Dumber. Mereka sama-sama awkward, and that’s sweet.




Choong Sik yang selalu saja mudah naik pitam hampir memukul Kyung Joo, tapi untung saja, Da Ran segera datang. Da Ran dengan segala kekuatannya mencoba menahan tangan Choong Sik.


Dan bam bam bam.. Da Ran memukuli Choong Sik.






Kyung Joo dan kedua teman Choong Sik memperhatikan ulah Da Ran dan Choong Sik. “Apa di Korea seorang guru diperbolehkan untuk memukuli muridnya seperti itu?” tanya Kyung Joo dengan polosnya. “Aku rasa.. tidak..” jawab yang lain “Gil Da Ran itu adalah kakak perempuannya.”






Uuuh.. Kitty, you must be lonely. Kyung Joo tanpa sengaja memperhatikan Da Ran dan Choong Sik. Kyung Joo seperti merindukan sesuatu. Sikap Da Ran yang langsung saja meminta maaf karena sudah memukuli Choong Sik, membuat Kyung Joo tertegun. This kitty needs love, readers.. :D Come here, to hug him.




Kyung Joo yang malang, hidup di rumah yang mewah dalam kesendirian. Yep, Kyung yatim piatu. Ibunya meninggal beberapa waktu yang lalu. Meninggal secara tragis.




Pembunuhan? Dibunuh? Mungkin. Kyung Joo punya trauma saat melihat darah. Kyung Joo dan seluruh harta warisan dari ibunya, membuat Kyung Joo benar-benar kesepian. Belum lagi, paman dan bibinya yang sepertinya hanya mementingkan harta warisan Kyung Joo ketimbang diri Kyung Joo sendiri. Poor Kitty.




Kyung Joo samaaa sekali engga bisa hidup tanpa kasur mungil dari ibunya, kasur itu satu-satunya hal yang bisa membuat hatinya hangat.






Kasur penuh kenangan saat bersama sang ibu. Jadi, walaupun Kyung Joo sudah tumbuh dewasa, ia masih tetap membutuhkan kasur mungil itu. Cute..


Kyung Joo merebahkan dirinya di atar kasur, otaknya berkutik dengan kenangan yang membawa pada masa saat bersama ibunya tersayang. Sekarang engga ada lagi yang benar-benar tulus menyayangi Kyung dan hal itu benar-benar membuat Kyung Joo sedih. Saat merebahkan diri, Kyung Joo merentangkan kakinya dan ia menyadari “this is soo small..” lirih Kyung Joo saat mengetahui panjang kakinya sudah melebih panjang kasur itu.




Kyung Joo perlu kasur baru untuk rumah barunya, ia masih akan tetap menyimpan kasur kecil itu dan menggunakan kasur baru sebagai pelengkap. Pergilah, kitty ke sebuah toko furniture. Di sana Kyung Joo tertarik terhadap satu kasur yang manis dengan berhias kelambu. Parahnya, Kyung Joo bilang, “aku akan membeli kasur ini, setelah aku mencobanya. Aku harus tidur di kasur ini sekarang juga, bila aku berhasil tertidur lelap di kasur ini, itu berarti aku akan membelinya cash sekarang juga, berikut bunga.” Ucap Kyung Joo seraya merebahkan diri dan tertidur.




Engga berapa lama kemudian, Da Ran datang. Untuk urusan rumah tangganya kedepan setelah ia menikah dengan Yoon Jae, ia harus mempunya kasur baru. Untuk itu, Da Ran datang untuk melihat kasur barunya. Tapi, sayang, kasur pilihan Da Ran itu tengah ditiduri oleh Kyung Joo. He.




Da Ran menghampiri Kyung Joo yang tertidur pulas, ia duduk di sampingnya seraya mengoceh bahwa kasur ini adalah kasurnya dan ia yang pertama kali memilih kasur ini, kenapa Kyung Joo yang meniduri kasur ini pertama kali? Pikir Da Ran.




Kyung Joo terbangun, ia terkejut melihat Da Ran ada di sampingnya. Lalu keduanya menjaga jarak. Da Ran benar-benar sudah jatuh hati dengan kasur itu, bagaimanapun juga, ia harus membeli kasur berenda putih cantik ituuuuuu..




Mulailah Da Ran menyiasati bagaimana caranya agar Kyung Joo  mengundurkan niatnya untuk engga jadi membeli kasur itu. Muncullah ide untuk memberitahukan kelemahan dan kejelekan tentang kualitas kasur idaman Da Ran tersebut. Da Ran benar-benar exciting menjelaskan kualitas-kualitas buruk dari kasur tersebut, belum lagi Kyung Joo yang sepertinya termakan ucapan Da Ran. Parahnya, belum cukup berkata-kata, Da Ran mendemostrasikan kata-katanya.




Da Ran mengatakan kalau penyanggah kelambu dari kasur ini benar-benar buruk kualitasnya, Da Ran memegang penyanggah itu dengan kuat dan PRAK.. Penyanggah kasur tersebut patah, alhasil, Da Ran yang harus mengganti rugi kerusakan kasur yang belum sempat ia beli.




Semuanya gara-gara Kyung Joo, cooba saja kalau Kyung Joo engga berminat membeli kasur idaman Da Ran itu. Pasti jadinya engga akan seperti ini, pikir Da Ran.


Da Ran yang engga mau rugi pun membuat siasat lain, ia membujuk Kyung Joo dengan mengajaknya makan makanan khas Korea.




Mentraktir makan dengan maksud agar Kyung Joo membeli kasur itu dengan separuh harga. Da Ran teruus saja membujuk Kyung Joo untuk membeli kasur yang sudah rusak tersebut, tapi Kyung Joo, entah udah berapa kali ia menggelengkan kepala menyatakan kalau ia engga akan membeli kasur itu.




Kyung Joo pun mengatakan, “Aku yatim piatu, bagaimana bisa remaja seperti memiliki uang sebanyak itu.” Ucap Kyung Joo seraya menyeruput makanannya yang sama sekali engga pas dengan lidah Amerikanya. Mendengar pernyataan Kyung Joo tersebut, Da Ran terdiam dan meminta maaf.






Lagi-lagi, Da Ran harus menerima telepon penolakan dari Yoon Jae, entah Yoon Jae menyimpan alasan apa sehingga ia harus menolak setiap kali harus pergi bersama Da Ran. Poor Da Ran.




Pagi harinya, Da Ran terburu-buru, ia bangun telat pagi ini, ia harus sampai di sekolah tepat waktu kalau engga, guru yang lain akan kembali memarahinya.




Kyung Joo yang pagi itu berangkat dengan motor cool barunya, tanpa sengaja melihat Da Ran yang berlari-lari kecil di trotoar dan dengan sengaja, Kyung Joo melewati genangan air. Dan alhasil, Da Ran yang berada di trotoar terkena cipratan genangan air tersebut. He.




Sesampainya di sekolah, Kyung Joo terlibat masalah karena ia engga menggunakan pakaian seragam. Kebiasaannya untuk engga mengenakan seragam saat bersekolah di Amerika, terbawa saat ia harus tinggal di Korea.






Da Ran yang mengetahui hal tersebut merasa simpati, ia engga ingin Kyung Joo terkena masalah lagi. Akhirnya Da Ran memberikan baju seragam untuk Kyung Joo.




Kyung Joo tersenyum saat mengetahui kepedulian Da Ran padanya, terlebih saat pakaian seragam yang ia kenakan sangat cocok dengan ukurannya. Dalam bayangan cermin, Kyung Joo tersenyum seraya berkata, “Aku bilang aku memang yatim piatu, tapi aku tidak pernah bilang kalau aku miskin.” Ucap Kyung Joo saat tau kalau bahan pakaian seragam yang Da Ran berikan adalah kualitas bahan kelas bawah.




Miracle atau keajaiban itu bisa ditandai dengan banyak hal. Di drama ini, miracle muncul karena Kyung Joo dan Yoon Jae terikat oleh takdir dengan masing-masing dari mereka memiliki gambar angel yang sama.




Kyung Joo memiliki gambar angel itu di dompetnya, sedangkan Yoon Jae memiliki buku khusus yang memiliki cover angel.

Yoon Jae memiliki alasan yang masih ia harus tutupi dari Da Ran, tentang mengapa sampai saat ini ia masih selalu saja menjaga jarak dengan Da Ran. Amerika. Yep, Yoon Jae sudah mengatur keberangkatanya ke Amerika, entah karena alasan apa.




Kelas yang akan diajar Da Ran pagi ini benar-benar membuat Da Ran sedih. Cerita fairy talenya dengan Yoon Jae menyebar ke seluruh kelas, dan itu menjadikan dirinya sebagai bahan olok-olokan. Poor Da Ran. Da Ran mencoba tegar, dan mencoba buat engga menangis.






Tapi, hei, di sudut kelas ada Kyung Joo yang juga merasakan kesedihan yang dirasakan oleh Da Ran. Di sisi lain, Choong Sik mencoba membela Da Ran dengan menghentikan ulah ejekan teman-temannya.




Di taman, Da Ran masih tetap menunggu kedatangan Yoon Jae. Tapi Yoon Jae, engga kunjung datang juga. Da Ran mengirimkan pesan pada Yoon Jae, yang kemudian langsung dibalas deringan handphone. Yoon Jae menelponnya.




Dan, lagi-lagi, Yoon Jae harus mengatakan kata maaf pada Da Ran dan ia harus berbohong bahwa kali ini ia engga bisa menemani Da Ran untuk melihat rumah baru mereka.




Da Ran engga bisa lagi menahan tangisnya, hari ini benar-benar membuat hatinya remuk bertubi-tubi. Da Ran menangis dan bertanya dengan terbata, “sebenarnya…. Apa kau mencintaiku?? A..atau kau.. hanya merasa bersalah dan kareana hal itu kau memintaku untuk menikahimu?” tanya Da Ran. Da Ran kehabisan kesabarannya, ia menutup telepon dan menangis.




Dari kejauhan, Kyung Joo tersenyum memperhatikan Da Ran. Apalagi, saat Da Ran panik akan ucapannya barusan pada Yoon Jae.





Da Ran menyesal mengucapkan hal seperti itu pada Yoon Jae, ia berninat untuk menelpon balik dan meminta maaf. Tapi, Kyung Joo datang dan mengambil handphonenya.. Kyung Joo engga ingin melihat Da Ran terlihat bodoh karena menjilat ludahnya sendiri. Menarik kembali kata-katanya pada Yoon Jae.



Untuk itu Kyung Joo mengajak Da Ran pergi ke sebuah danau yang asri, cantik.. 
Sesampainya di danau, Kyung Joo bingung dengan sikapnya. Kenapa ia tiba-tiba mengajak Da Ran ke tempat ini? Da Ran langsung menjawabnya, karena Kyung Joo merasa bersalah telah menyebarkan issue tentang hubungan Da Ran dan Yoon Jae. Kyung Joo langsung saja menepis kata-kata Da Ran, bukan Kyung Joo yang menyebarkan issue itu. Kyung Joo engga se-childish seperti anak-anak di kelasnya.




Dan, sampailah keduanya pada sesi “ejek mengejek”. Da Ran mengejek Kyung Joo karena Kyung Joo sama sekali engga mengetahui arti kata “puing-puing” yang tengah populer.





Lalu, dengan cutenya Da Ran mempraktekan “puing-puing”. Melihat hal itu, Kyung Joo mengerenyitkan dahinya. What is she doing? Pikir Kyung Joo.

Engga lama kemudian, Yoon Jae menelpon Da Ran. Da Ran benar-benar senang mengetahui kalau akhirnya Yoon Jae yang memutuskan untuk menelponnya kembali. Yoon Jae berkata bahwa ia akan mengatakan sesuatu hal yang sangat penting pada Da Ran.


Kyung Joo tersenyum melihat Da Ran yang begitu exciting mendapatkan telepon dari Yoon Jae. Kyung  Joo meninggalkan Da Ran begitu saja, karena Kyung Joo pikir Yoon Jae akan datang dan menjemput Da Ran.



Tapi, takdir berkata lain. Yoon Jae yang tengah dalam perjalanan menjemput Da Ran di sisi lain Kyung Joo yang baru saja pergi meninggalkan Da Ran, dua situasi yang berbanding terbalik ini bertemu di satu tempat yang sama, takdir yang bertolak belakang disatukan dalam waktu dan kejadian yang sama.


Mobil Yoon Jae dan motor Kyung Joo mengalami tabrakan, karena dua mobil di depannya yang sudah bertabrakan lebih dulu. 



Yoon Jae dan Kyung Joo jatuh ke dasar danau. Keduanya tenggelam. Kyung Joo sudah hilang kesadaran, sedangkan Yoon Jae masih tetap berusaha untuk keluar dari mobil dan membantu Kyung Jae.



Look, cara mereka mencoba menggapai tangan masing-masing sama seperti gambar angel yang keduanya miliki.


That’s miracle.





Kedua korban itu dibawa ke rumah sakit, rumah sakit menyatakan kalau Yoon Jae udah engga bisa tertolong lagi. Yoon Jae mati. Sedangkan Kyung Joo, Kyung Joo masih dalam keadaan koma, ia belum sadarkan diri.





Tapi, saat mayat Yoon Jae di bawa ke ruang mayat, tiba-tiba mayat Yoon Jae terbangun. Yoon Jae hidup kembali. Itu bukan Yoon Jae sebenarnya, tetapi Kyung Joo yang merasuki tubuh Yoon Jae. Entah bagaimana caranya, Kyung Joo berada di dalam tubuh Yoon Jae, yang berarti, Kyung Joo meminjam tubuh Yoon Jae, yang berarti, jiwa Yoon Jae adalah milik Kyung Joo, yang berarti, KEMANAAAAA JIWA YOON JAENYA, PEMIRSA!!??



Orang pertama yang Yoon Jae-Kyung Joo temukan adalah Da Ran. Da Ran engga sanggup melihat Yoon Jae terbaring, ia menangis dan meratapi dirinya di koridor menuju ruang mayat. Yoon Jae-Kyung Joo yang masih bingung dengan dirinya sendiri. Kenapa dirinya ada di tubuh Yoon Jae?





Da Ran yang melihat kedatangan Yoon Jae-Kyung Joo langsung memeluknya. “Apa kau baik-baik saja?” tanya Da Ran cemas setengah mati. Air matanya masih terus mengalir, tapi ada lengkungan manis di wajahnya kali ini. Calon suaminya masih hidup, tapi faktanya….



Yoon Jae-Kyung Joo melepas pelukan Da Ran.. dan dengan looooong pause yang agak lama, Yoon Jae-Kyung Joo berkata kalau dirinya adalah bukan Yoon Jae tetapi Kyung Joo. Jreng. Jreng. Jreng…



Belum juga percaya dengan apa yang Yoon Jae-Kyung Joo katakan, Yoon Jae-Kyung Joo mempraktekan “puing-puing” yang beberapa saat lalu Da Ran ajarkan saat mereka berada di danau.



Yoon Jae-Kyung Joo di bawa ke ruang pemeriksaan untuk diperiksa kondisi lebih lanjut dari keadaannya. Dokter pun menclaim, kalau ia sama sekali engga mengerti tentang kondisi yang dialami oleh Yoon Joo-Kyung Joo. Dan dokter mengatakan pada Da Ran kalau Yoon Jae-Kyung Joo mungkin saja mengalami faktor trauma yang menyebabkan dirinya bingung akan identitasnya sendiri.



Yoon Jae-Kyung Joo engga mengerti dengan keadaannya. Frustasi dengan dirinya sendiri, Yoon Jae-Kyung Joo menampar-nampar dirinya sendiri, “kau dalam keadaan baik-baik saja?” ucap Kyung Joo pada tubuh Yoon Jae, lalu dengan intonasi frustasi Kyung Joo berucap, “lalu dimana aku??” tanyanya pada dirinya sendiri.



Yoon Jae-Kyung Joo mencari-cari dimana tubuhnya berada, sampai ia melihat paman dan bibinya dengan seorang dokter tengah berada bersama seorang pasien. Yoon Jae-Kyung Joo melihat dari kejauhan dan ia menyadari kalau pasien itu adalah dirinya.




Engga beberapa kemudian, Da Ran yang tengah mencari keberadaan Yoon Jae-Kyung Joo melihat tubuh Kyung Joo terbaring engga sadarkan dirinya. Ingatannya mengaitkan pernyataan Yoon Jae-Kyung Joo beberapa waktu lalu, saat Yoon Jae-Kyung Joo mencoba meyakinkan Da Ran kalau orang yang ada dihadapannya bukan Yoon Jae tetapi Kyung Joo.



Mengingat hal itu, Da Ran mulai mengerti. Dan saat itu juga, Da Ran mencoba mencari keberadaan Yoon Jae-Kyung Joo. Da Ran mengira Yoon Jae-Kyung Joo akan pergi kembali ke rumah Kyung Joo. Untuk itu, Da Ran menelpon seseorang untuk meminta alamat rumah Kyung Joo.

Sesampainya di rumah Kyung Joo, Da Ran masuk ke dalam rumah besar itu dengan perlahan. Ia melihat baju rumah sakit yang beberapa waktu lalu Yoon Jae-Kyung Joo pakai saat dirawat di rumah sakit sekarang tergeletak engga beraturan di lantai.





Dan, tepat di kamar Kyung Joo, Da Ran melihat Yoon Jae-Kyung Joo tertidur di kasur kecil kesayangannya.



Da Ran mendekati Yoon Jae-Kyung Joo. Ia menatap lekat-lekat wajah Yoon Jae-Kyung Joo dan saat Yoon Jae-Kyung Joo terbangun,





Da Ran bertanya, “apa kau adalah Kyung Joo?” dengan polosnya Yoon Jae-Kyung Joo menjawab, “Ya, Gil Da Ran Teacher.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar