this blog belong RAMADHINIARTI

signature

Minggu, 13 November 2011

Warga Jepang Serukan Stop Nuklir

Gusar dengan krisis nuklir yang tak kunjung usai, sebanyak 15.000 warga Jepang turun ke jalan dan berkumpul di taman Kota Fukuoka, Jepang, Minggu (13/11). Mereka kecewa terhadap kinerja pemerintah yang dianggap lamban dalam menangani kasus ini.
Sambil melakukan long march, mereka meminta pemerintah agar menghentikan semua kegiatan operasional dan menutup semua PLTN di negara itu. Untuk melengkapi aksinya, mereka membawa spanduk-spanduk yang bertuliskan, "Kami tidak ingin pembangkit nuklir" dan "Katakan tidak untuk pembangkit nuklir".
Sebagian pengunjuk rasa antinuklir itu sempat merasakan kepanikan tatkala PLTN Fukushima mengalami masalah pada Maret lalu. "Aku dan keluargaku harus mengungsi karena PLTN Fukushima bermasalah. Kami hanya menginginkan hidup aman tanpa ancaman nuklir," kata seorang warga.
Hingga saat ini, warga Jepang masih dihantui ketakutan akan dampak radiasi nuklir. Pekan lalu, anak-anak yang bermukim di Fukushima dilaporkan terkena radiasi. Hal ini dibuktikan oleh sebuah perusahaan konsultan medis di Tokyo, yang menemukan bahan radioaktif yang terdeteksi dalam urin 104 anak-anak di Prefektur Fukushima.
Efek dari paparan radiasi berbeda pada setiap individu. Gejala awal dapat dirasakan beberapa menit hingga beberapa hari setelah seseorang terpapar radiasi. Gejala tersebut dapat berupa muntah-muntah, diare, dan mabuk, atau pening. Gejala itu dapat berlangsung hingga hitungan hari.
Efek dasyat radiasi juga dapat menyebabkan kerusakan pada kulit, yang timbul hanya dalam hitungan jam. Gejalanya, kulit terasa perih, bahkan seperti terbakar. Rambut pun dapat menjadi rontok akibat radiasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar